Anak Tidak Tumbuh Gigi Sejak Lahir. Apa Penyebabnya?

Gigi merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memproses makanan dalam mulut, baik mengunyah, menghaluskan, merobek, mengoyak sampai menggigit makanan. Proses dan cara kerja yang dilakukan oleh gigi dinamakan mencerna makanan secara mekanik. Selain itu juga gigi memiliki peran penting saat kamu berbicara. Namun, tidak semua orang bisa memiliki gigi yang utuh sejak lahir, bahkan ada diantara kamu yang sejak lahir hingga dewasa tidak memiliki gigi satupun. Tahukah kamu jenis penyakit apa ini? Mengapa bisa terjadi?

Tidak tumbuhnya gigi anak sejak lahir hingga dewasa disebabkan oleh tidak adanya benih gigi, dalam istilah medis hal ini disebut dengan anodontia. Namun tidak semua anodontia tidak tumbuh gigi sama sekali, ada juga yang tumbuh gigi tapi tidak sebanyak orang normal pada umumnya. Anodontia dipengaruhi oleh kelainan genetik yang dibawa oleh kedua orang tua atau salah satu diantaranya.

Anodontia terbagi menjadi 3 jenis, diantaranya complete anodontia, hipodontia dan oligodontia. Complete anodontia adalah tidak tumbuhnya gigi anak rongga mulut sejak lahir hingga dewasa. Hipodontia adalah tidak tumbuhnya gigi anak 1 sampai 6 gigi di dalam rongga mulut. Sedangkan oligodontia adalah tidak tumbuhnya gigi >6 gigi di dalam rongga mulut. Kondisi kelainan ini biasanya terjadi pada gigi susu sampai gigi permanen. Penyebab terjadinya anodontia bukan berasal dari faktor genetika saja, akan tetapi ada faktor lain yang bisa menyebabkan terjadinya anodontia, diantaranya:

  • Paparan sinar X

Paparan sinar X yang terlalu sering atau berulang ulang yang ditujukan pada upaya penyembuhan penyakit di area wajah akan berdampak pada bagian rongga gigi. Sinar X dapat menembus bagian rongga gigi termasuk benih gigi sehingga menghambat pertumbuhan gigi atau bahkan mengagalkan pertumbuhan gigi.

  • Kelainan kromosom

Kelainan kromosom pada manusia dapat menyebabkan pertumbuhan gigi menjadi tidak sempurna dan bahkan menyebabkan kerusakan struktur gusi sehingga menyebabkan anak-anak tidak memiliki benih gigi dalam tulang rahangnya sejak dari pertama dilahirkan.

  • Sotos dodge syndrome

Sotos dodge syndrome merupakan kelainan genetika yang dapat mempengaruhi kecepatan gigi tumbuh pada anak-anak karena didalam tubuhnya memiliki sel pertumbuhan mental dan fisik yang berlebihan ketimbang anak-anak seusianya. Kondisi ini menyebabkan seorang anak mengidap penyakit autisme yang berdampak buruk pada kerusakan mental secara intelektual, kesulitan dalam berbicara atau memiliki motorik yang lambat.

  • Goltz gorlin syndrome

Goltz gorlin syndrome merupakan salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh genetika langka, biasanya menyerang bayi baru lahir dan akan semakin jelas terlihat ketika dewasa. Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya anodontia yang biasanya diawali dengan gejala tidak biasa, misalnya munculnya kelainan kulit, kerusakan gigi, masalah ophtalmic, neurological dan kelainan organ sexual. Hal itu disebabkan akibat karsinoma sel basal dalam tubuh bergerak terlalu aktif.

  • Down syndrome

Down syndrome dapat terjadi pada seorang anak karena kepemilikan kromosom yang tidak normal yang menyebabkan kondisi kemunduran, keterlambatan dan keterbelakangan pertumbuhan mental serta fisik bayi. Kromosom yang gagal memisahkan diri untuk kemudian mengalami pembelahan menyebabkan kerusakan sel-sel tertentu yang berhubungan dengan kesehatan mental dan kenormalan fisik seseorang sehingga menyebabkan keterbelakangan dan kemunduran pertumbuhan mental dan fisik secara bersamaan.

Bila dilihat dari cara penyembuhannya, jenis complete anodontia memerlukan upaya penyembuhan gejala dengan pemeriksaan intensif, yakni dengan menggunakan radiografik yang tujuannya untuk mencari tahu secara akurat apakah benih gigi pada anak tumbuh atau tidak. Sedangkan anodontia jenis anodontia hipodontia dan oligodontia memerlukan pemeriksaan dengan radiografik panoramik untuk memeriksa dan menganalisa dengan detail apakah gusi seorang anak masih bisa menghasilkan gigi (tumbuh gigi) atau tidak.

Penanganan jenis anodontia parsial yang dibawa sejak lahir dan memiliki jumlah gigi yang tidah utuh dapat diselesaikan dengan pemasangan implan permanen. Pemasangan implan ini tentunya disesuaikan dengan bentuk dan karakter rahang serta gusi penderita.

Masalah anodontia tidak bisa disepelekan begitu saja karena akan berdampak pada proses mengunyah makanan. Apabila si kecil tidak memiliki atau tidak memiliki gigi yang lengkap sejak kecil hingga dewasa, maka akan berdampak pada terganggunya proses pencernaan. Masalah lain pun akan timbul, seperti sulitnya menghancurkan makanan pada rongga mulut hingga terlukanya langit-langit mulut.

Mulailah untuk lebih memperhatikan pertumbuhan gigi pada si kecil, jika ternyata di usia 6 bulan belum terlihat adanya tanda-tanda gigi akan tumbuh, segeralah untuk memeriksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab dan tindakan tepat yang harus dilakukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *