Waspadai Gejala Flu Singapura pada Anak

Flu merupakan salah satu kondisi yang paling sering dialami oleh si kecil dikala musim pancaroba tiba. Perubahan cuaca yang cukup ekstrim membuat daya tahan tubuh harus beradaptasi lebih cepat sehingga tidak sedikit orang akan lebih mudah terjangkit virus influenza. Flu biasanya hanya menyerah area hidung, tenggorokan dan paru-paru saja serta akan disertai dengan demam pada awal gejala. Kondisi ini biasanya akan sembuh dalam waktu 5-7 hari dibarengi dengan konsumsi obat-obatan. Namun bagaimana jika flu yang dialami oleh si kecil ini bukan hanya menyerang area pernapasan saja, melainkan juga menyerang area mulut? Apakah jenis flu ini sama dengan flu pada umumnya?

Umumnya, flu yang terjadi pada anak hanya akan menyebabkan munculnya demam, lendir yang berlebih pada area hidung hingga rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Namun berbeda halnya jika flu yang dialami oleh si kecil juga menyebabkan munculnya sariawan pada mulut, ruam hingga luka lepuh pada kulit. Flu jenis ini dinamakan sebagai flu Singapura atau dalam dunia medis dikenal sebagai penyakit kaki, tangan dan mulut. Flu Singapura paling banyak menyerang anak-anak di usia 5-10 tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan orang dewasa pun dapat tertular. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Coxsackievirus A16 dan Coxsackievirus A6, yaitu jenis virus yang termasuk kelompok enterovirus. Flu Singapura dapat menular dari satu individu ke individu lain dengan cepat, mulai dari sentuhan, pemakaian alat makan yang bersamaan hingga lupa menjaga kebersihan.

Gejala flu Singapura biasanya ditandai dengan munculnya sariawan. Sariawan yang terjadi pada mulut penderitanya tidak jauh berbeda dari sariawan pada umumnya, namun memang proses penyembuhannya sedikit lebih lama dan rasa nyeri yang ditimbulkan pun jauh lebih ekstra. Alhasil, si kecil akan menjadi lebih rewel dan kesulitan dalam mengonsumsi makanan. Risiko dehidrasi dan kekurangan nutrisi pun bisa dialami oleh si kecil. Namun, gejala dari flu singapura ini bisa diurutkan dari awal kemunculan gejala, biasanya demam dan sakit tenggorokan akan menjadi gejala yang pertama kali dirasakan penderita. Kemudian di hari ke 1 dan 2, mulai muncul ruam dan lepuh pada kulit serta munculnya sariawan. Jika beberapa gejala berikut terjadi pada si kecil, sebaiknya kamu harus mulai mewaspadai adanya flu ini.

Segeralah bawa si kecil ke dokter untuk memastikan tindakan yang tepat untuk menangani kondisinya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu terkait gejala yang si kecil alami, kemudian memberikan serangkaian obat-obatan serta salep kulit untuk mengatasi ruam pada kulit. Tetapi sebelum itu, pastikan jika kamu tidak memberikan sembarangan obat pada si kecil, dikhawatirkan itu akan memperburuk gejala yang dialami. Obat-obatan yang akan dokter berikan pun tidak sulit untuk didapatkan di apotek terdekat, mengingat flu Singapura sebenarnya bukan termasuk ke dalam jenis flu yang berbahaya.

Flu ini dapat sembuh dengan sendirinya sekitar 7-10 hari lamanya. Selama proses pengobatan, ada baiknya kamu mengikuti saran dokter untuk mengonsumsi paracetamol sebagai obat demam sekaligus untuk mengurangi rasa nyeri pada tubuh, mengusapkan salep untuk mengatasi ruam dan lepuh pada kulit dan tablet isap untuk mengurangi sakit pada tenggorokan.

Meskipun terlihat tidak berbahaya, ada baiknya kamu melakukan pencegahan terhadap flu Singapura, diantaranya:

  1. Rutin mencuci tangan 

Mencuci tangan merupakan salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan sabun. Kegiatan mencuci tangan dapat menghindarimu dari penularan flu Singapura, mengingat jenis flu ini dapat berkembang cepat melalui sentuhan dan penggunaan alat makan secara bersamaan. Oleh karena itu, ada baiknya kamu mencuci tangan hingga bersih menggunakan sabun selama 2 menit guna membunuh kuman, bakteri dan virus yang menempel pada permukaan kulit. Usahakan untuk mencuci tangan setelah BAB, mengganti popok si kecil, menyiapkan anak dan sebelum makan.

  1. Pakai Masker

Penggunaan masker sangat efektif untuk menghindari cipratan air liur dari penderita kepada orang lain yang ada di sekitar. Jika memang ini terjadi pada anak-anak, usahakan untuk melakukan perawatan dengan menggunakan masker dan minta si kecil untuk menutup mulut atau hidung ketika bersin atau batuk dengan menggunakan tisu atau siku bagian dalam.

  1. Rutin membersihkan Ruangan

Mencegah penularan flu Singapura bukan hanya dengan menjaga kesehatan tubuh melain juga menjaga kebersihan ruangan karena beberapa virus dan bakteri dapat menempel pada benda-benda. Apabila di sentuh dan tidak mencuci tangan setelahnya, besar kemungkinan kamu akan terinfeksi. Bersihkan ruangan dan benda-benda yang berkemungkinan menjadi sarang penyebaran virus, seperti meja, seprei dan pelatan makan.

Beberapa cara pencegahan di atas sangat efektif untuk dilakukan guna menghindari pencegahan flu Singapura pada si kecil. Meskipun flu Singapura termasuk ke dalam jenis flu yang cukup tidak berbahaya, namun melakukan pencegahan jauh lebih baik daripada tidak sama sekali. Apalagi jika penyakit ini menyerang si kecil, kebutuhan nutrisi serta kesehatan tubuh si kecil dapat terganggu. Maka dari itu, sebisa mungkin segera memerikasakan kondisi si kecil ke dokter ketika sudah muncul beberapa gejala awal. Jangan menganggap bahwa apa yang dialami oleh si kecil adalah hal yang sepele, mengingat tiap anak memiliki sistem imun yang berbeda-beda. Jangan lupa untuk terus memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil meskipun si kecil mengalami kesulitan makan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *