Ada Benjolan di Gusi. Perlukah Ke Dokter Gigi?

Pernahkah kamu melihat ada benjolan yang tidak biasa pada area gusi? Benjolan yang muncul tanpa disadari ini biasanya tidak memicu rasa sakit pada awalnya, bahkan beberapa orang ada yang tidak menyadari kehadirannya. Kebanyakan orang menganggap bahwa benjolan pada gusi adalah hal yang biasa dan dengan sengaja membiarkannya begitu saja selagi tidak mengganggu aktivitas mulut lainnya, seperti berbicara dan mengunyah. Namun seiring berjalannya waktu benjolan akan kian membesar dan terasa sakit bila ditekan. Bila sudah begini, perlukah ke dokter gigi? Atau justru membiarkan benjolan mengempis dengan sendirinya?

Benjolan pada tubuh bisa terjadi dibagian tubuh mana saja, tidak terkecuali pada rongga mulut. Benjolan bisa terjadi karena bawaan sejak lahir (kongenital), infeksi atau peradangan, trauma atau karena pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel tubuh. Benjolan seperti itu biasanya cenderung tidak berbahaya dan besar benjolan tidak akan mengganggu aktivitas tubuh. Namun berbeda halnya dengan benjolan yang terasa sakit bila ditekan, benjolan ini bukanlah benjolan biasa. Apalagi jika benjolan sampai mengganggu fungsi dari tubuh. Salah satu benjolan yang kemunculannya sering disertai dengan rasa sakit adalah benjolan yang terjadi pada area gusi.

Benjolan pada gusi sering kali luput dari perhatian setiap orang, kemunculannya yang tidak disertai rasa sakit membuat beberapa orang mengabaikannya. Padahal, mengabaikan benjolan pada gusi dapat berisiko fatal bagi kesehatan, salah satunya rongga mulut. Benjolan pada gusi biasanya disebabkan oleh buruknya kebersihan rongga mulut, jarangnya menyikat gigi dan membersihkan area lidah, dapat memicu terbentuknnya karang gigi yang mengandung banyak bakteri. akibatnya permasalahan gigi dan gusi mulai bermunculan, salah satunya peradangan pada gusi dan tumor gigi. Permasalahan ini bila dibiarkan, akan menyebabkan munculnya benjolan yang berisiko mengganggu kinerja gusi. Akan tetapi, benjolan pada gusi ini juga dapat disebabkan oleh adanya suatu penyakit, diantaranya:

  • Kista

Jika kamu mendengar kata “kista”, mungkin kamu akan langsung membayangkan sebuah rahim pada perempuan. Kista memang paling banyak terjadi pada ovarium (indung telur) seorang perempuan, akibatnya seseorang akan mengalami rasa sakit yang luar biasa ketika menstruasi tiba. Namun pada kenyataannya, kista bukan hanya berada pada ovarium saja, melainkan dapat tumbuh diseluruh bagian tubuh lainnya, termasuk gusi. Kista adalah benjolan berisi cairan, zat padat seperti rambut dan udara. Kista yang tumbuh pada area gusi biasanya terjadi di sekitar akar gigi yang sudah mati. Kista akan tumbuh seiring berjalannya waktu dan jarang sekali menyebabkan gejala, tetapi jika terinfeksi maka kista akan menyebabkan rasa sakit disertai dengan pembengkakan. Benjolan yang disebabkan oleh kista biasanya memiliki ciri-ciri kemerahan dan rasa nyeri di sekitar benjolan saat ditekan.

  • Abses

Abses atau nanah pada area gusi paling banyak disebabkan oleh infeksi mulut yang tidak diatasi, seperti gigi berlubang, radang gusi dan penyakit mulut lainnya. Abses gusi terjadi ketika bakteri masuk melalui celah gigi dan gusi, lama-kelamaan membentuk kantung. Benjolan yang terjadi pada gusi, bisa jadi disebabkan oleh kantung nanah yang terlanjur terbentuk. Kantung nanah ini mengandung bakteri dan memiliki aroma busuk saat dipecahkan. Benjolan yang disebabkan oleh abses memiliki ciri-ciri kemerahan, benjolan terasa lembut, sering berdenyut tiba-tiba dan bengkak pada area gusi serta wajah.

  • Fibroma

Bagi kamu yang sering menggunakan gigi palsu, benjolan pada gusi bisa jadi disebabkan oleh gigi palsu yang kamu gunakan. Benjolan ini dinamakan fibroma, benjolan ini bukanlah kanker dan terbentuk akibat gusi yang teriritasi atau terluka. Gigi palsu yang tidak pas akan menyebabkan pergesekan antara gigi palsu dengan gusi. Alhasil, gusi akan mengalami luka secara berulang jika kamu masih tetap menggunakan gigi palsu itu. Benjolan gusi seperti fibroma umumnya tidak menimbulkan rasa sakit dan memiliki bentuk yang keras, halus serta menyerupai kubah. Benjolan akan memiliki warna gelap atau lebih terang dari bagian gusi lainnya. Benjolan fibroma sebenarnya tidak membutuhkan perawatan, namun jika benjolan dapat mengganggu aktivitas gusi, maka fibroma dapat diangkat melalui pembedahan.

Beberapa penyebab benjolan pada gusi di atas hanya sebagian dari banyaknya faktor. Bila benjolanmu disertai dengan gejala lainnya seperti perdarahan, benjolan kian membesar dan demam, kamu perlu sesegera mungkin memeriksakannya ke dokter. Kamu harus memastikan penyebab dari kondisi yang kamu alami, jika benjolan tidak dirasa berbahaya, maka dokter akan menganjurkanmu untuk menjaga kebersihan rongga mulut. Tujuannya agar bakteri tidak menginfeksi benjolan yang berada di area gusi. Namun bila benjolan ternyata berbahaya bagi rongga mulut, maka dokter akan melakukan tindakan medis berupa pembedahan untuk mengangkat benjolan pada gusi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *