Sejak Usia Berapa Si Kecil Perlu Pakai Masker?

Virus COVID-19 hingga saat ini belum menemukan titik terang, berbagai ilmuwan saling berlomba untuk menemukan vaksin yang tepat untuk mengatasi penyebaran virus ini. Sayangnya, penemuan vaksin ini membutuhkan waktu yang cukup lama, mengingat vaksin yang sudah ditemukan harus melalui uji coba pada hewan terlebih dahulu sebelum disuntikan ke manusia. Selagi menunggu vaksin ditemukan, pemerintah memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat unntuk menggunakan masker, rutin mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer dan face shield. Namun, penggunaan masker merupakan hal paling wajib untuk digunakan. Hampir semua usia diharuskan menggunakan masker, tidak terkecuali pada anak-anak. Tetapi apakah semua usia anak-anak boleh menggunakan masker?

Masker merupakan alat pelindung wajah yang sangat efektif digunakan untuk menghalau partikel jahat terhirup masuk ke dalam tubuh. Sebelum adanya pandemi, masker digunakan hanya saat berkendara atau saat melakukan suatu pekerjaan, namun sejak pandemi terjadi hampir diseluruh aktivitas kamu diwajibkan untuk menggunakan masker. Masker yang digunakan tidak boleh sembarangan, kamu harus memastikan bahwa makser yang kamu gunakan terdiri dari 2 lapis atau lebih. Jika hanya terdiri dari 1 lapis, maka risiko penularan akan semakin tinggi, masker tipis tidak mampu menahan percikan air liur yang dihasilkan dari bersin atau batuk sehingga memungkinkan virus bisa terhirup masuk ke dalam pernapasan.

Maka dari itu, para orang tua berusaha untuk memberikan perlindungan secara optimal bagi si kecil agar terhindar dari penularan virus, mengingat pada usia dibawah lima tahun sistem kekebalan tubuh si kecil belum bekerja secara baik. Si kecil sangat rentan tertular oleh virus karena si kecil belum memahami secara betul bagaimana cara menjaga kebersihan dan menjaga jarak dengan orang di sekitarnya. Kekhawatiran inilah yang menjadikan sebagian orang tua dengan sengaja memakaikan masker pada si kecil sejak bayi. Padahal, pemakaian masker pada anak harus disesuaikan dengan usianya.

Idealnya, masker dapat digunakan saat si kecil berusia lebih dari 2 tahun, mengingat pada usia ini si kecil sudah mampu mengatur pernapasan ketika menggunakan masker. Berbeda halnya jika si kecil berusia di bawah usia 2 tahun, pemakaian masker dapat meningkatkan risiko sesak napas bahkan meninggal dunia. Saluran pernapasan bayi sangatlah sempit, jadi apabila dipakaikan masker si kecil akan kesulitan untuk bernapas. Maka dari itu, penggunaan masker pada bayi bukanlah hal yang tepat, mengingat pada usia ini bayi belum mengerti fungsi dari masker sehingga tidak menutup kemungkinan si kecil akan memainkan masker dan menyebabkan risiko tercekik.

Jika memang kamu ingin si kecil terhindar dari risiko penularan COVID-19, kamu harus memilih langkah yang tepat agar tak menimbulkan risiko buruk bagi si kecil. Berikut beberapa tips penting dalam menjaga si kecil dari penularan virus selama beraktivitas di luar rumah, diantarannya:

  1. Gunakan Face Shield

Penyebaran virus COVID-19 disebabkan oleh percikan air liur atau droplet. Risiko percikan air liur ini dapat mengenai area mata, hidung bahkan mulut. Oleh karena itu, face shield digunakan untuk menutupi area wajah agar terhindar dari percikan droplet. Face shield jauh lebih efektif digunakan oleh bayi di bawah usia 2 tahun karena tidak mengganggu pernapasan si kecil. Namun usahakan untuk memilih face shield yang aman dan nyaman untuk digunakan bagi si kecil. Pemakaian face shield ini diperuntukan bagi anak berusia 1 tahun hingga 2 tahun.

  1. Pakai Kain atau Selimut

Para orang tua pasti menggunakan stroller ketika membawa si kecil bepergian karena bentuknya yang menyerupai kereta dorong dengan tempat tidur sekaligus tempat bersandar bagi si kecil di bagian tengahnya. Stroller dapat memudahkan para orang tua dalam meletakkan si kecil agar tetap merasa nyaman saat dibawa kemana saja. Rata-rata stroller memang di desain khusus memiliki penutup pada bagian atasnya, tujuannya agar si kecil tidak terpapar sinar matahari ataupun terkena hujan. Namun di tengah pandemi seperti ini, penutup bagian atas stroller di rasa tidak cukup melindungi si kecil dari droplet, mengingat pada sisi kanan dan kiri stroller tidak tertutup sama sekali. Maka dari itu, kamu bisa menutupi stroller menggunakan selimut atau kain khusus pada sisi bagian kanan dan kiri bahkan depan. Tetapi kamu perlu ingat, kamu harus memberikan ruang udara bagi si kecil jika ingin menutup stroller.

  1. Pastikan Tubuh Sehat

Selain mempersiapkan keperluan si kecil, hal yang paling terpenting dalam memastikan bahwa pengasuh bayi ataupun orang tua sedang dalam keadaan sehat. Kesehatan orang sekitar bayi dapat berpengaruh dalam keselamatan si kecil. Jadi jangan lupa untuk melakukan sejumlah rangkain test COVID-19 bagi pengasuh atau dirimu sendiri agar si kecil tetap aman dari risiko penularan COVID-19.

Pada dasarnya, setiap orang tua pasti menginginkan sang buah hati dapat terhindar dari segala penyakit. Berbagai upaya dilakukan agar si kecil tetap aman dan sehat, kamu harus mampu memilah dan memilih sekiranya hal-hal yang boleh digunakan bagi si kecil. Masker memang terbukti efektif melindungimu dari droplet, namun bukan berarti kamu bisa memakaikannya pada si kecil yang berusia di bawah 2 tahun. Sebaiknya, sebelum kamu memakaikan masker pada si kecil, kamu mencari informasi yang akurat terlebih dahulu. Setidaknya, kamu sudah mengetahui mana yang baik dan tidak dalam melindungi kesehatan si kecil di tengah pandemi seperti ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *