Seberapa Efektif Pasta Gigi yang dibuat Sendiri bagi Gigi?

Sebagian permasalahan gigi dan mulut kini dapat diatasi dengan menggunakan pasta gigi, meskipun peran dokter gigi tidak dapat digantikan, namun penggunaan pasta gigi dapat meminimalisir sekaligus membantu mengatasi masalah yang kamu alami. Oleh karena itu, tak jarang kamu melihat banyak varian pasta gigi yang dijual di pasaran, rata-rata pasta gigi disesuaikan dengan permasalahan gigi dan gusi yang dialami. Contohnya saja, pasta gigi khusus gigi sensitif. Pasta gigi ini diformulasikan untuk gigi sensitif dan meminimalisir rasa ngilu ketika mengonsumsi makanan atau minuman dingin. Kamu bisa mendapatkan secara instan dengan membelinya di market place terdekat atau apotek. Namun bagaimana jika ada sebagian orang yang justru berinisiatif membuat pasta gigi sendiri dengan bahan seadanya? Apakah pasta gigi ini sama efektifnya dengan pasta gigi yang dijual di pasaran?

Pasta gigi merupakan salah satu alat yang tidak boleh dilupakan saat proses menyikat gigi, hal ini dikarenakan pasta gigi mengandung beberapa bahan yang dapat mendukung kebersihan serta kesehatan rongga mulut. Umumnya, pasta gigi mengandung fluoride yang berfungsi untuk melindungi lapisan terluar gigi dari risiko gigi berlubang. Namun seiring perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat terkait kebersihan rongga mulut bukan hanya perihal mencegah gigi berlubang saja, melainkan banyak permasalahan gigi yang perlu diatasi. Maka dari itu, jenis pasta gigi semakin hari semakin beragam, mulai dari pasta gigi khusus gigi sensitif, pasta gigi khusus memutihkan gigi bahkan ada pasta gigi yang khusus mengatasi masalah gusi. Pasta gigi khusus ini tentunya diformulasikan untuk mengatasi masalah yang dialami sekaligus memberikan perlindungan aktif bagi gigi dan gusi. Pasta gigi khusus seperti ini biasanya dibuat oleh para ahli dibidangnya dan sudah memiliki sertifikasi khusus untuk menentukan kadar dalam pasta gigi agar dapat bermanfaat secara optimal.

Sayangnya, kini banyak bermunculan konten-konten di media sosial yang memberikan informasi secara bebas tentang pembuatan pasta gigi rumahan. Informasi yang masih belum jelas ini, tentunya membuat semua orang lebih memilih membuat pasta gigi sendiri daripada membeli pasta gigi yang dijual di pasaran. Alasan yang digunakan pun cukup bergaam, mulai dari kemudahan dalam membuat pasta gigi, menghemat biaya pembelian pasta gigi tiap bulan sampai menjadikan pasta gigi rumahan ini sebagai mata pencaharian. Pasta gigi rumahan ini memang terlihat aman untuk digunakan, namun sebenarnya memiliki kelebihan serta banyak kekurangan dalam komposisinya. Kelebihan dari pasta gigi yang dibuat sendiri memang  tidak menggunakan plastik sebagai kemasannya, lebih hemat dalam segi biaya dan juga dapat memberikan pengetahuan baru terkait bahan pembuat pasta gigi. Sementara kekurangan dari pasta gigi yang dibuat sendiri, diantaranya:

  • Sekali pakai dan salah komposisi

Pasta gigi yang dibuat sendiri biasanya tidak dalam jumlah besar, informasi yang disuguhkan oleh media sosial biasanya hanya untuk 1x pemakaian saja. Hal ini dikarenakan tiap kandungan atau bahan yang dibutuhkan ketika proses pencampuran harus disesuaikan dengan kadarnya. Bila pasta gigi yang hendak dibuat dalam jumlah sedikit, maka kadar dari tiap bahan akan dengan mudah dicampurkan. Hasilnya, pasta gigi pasti akan berhasil dibuat dan bisa langsung digunakan. Meskipun terlihat mudah dan hemat biaya, namun kamu harus membuat pasta gigi setiap hendak digunakan. Tentunya hal ini akan sangat merepotkan dan butuh waktu yang cukup lama. Tidak menutup kemungkinan, waktu menyikat gigimu akan terlewat. Belum lagi jika pembuatan pasta gigi ini dilakukan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan terkait kandungan serta pencampuran suatu bahan. Risiko salah pencampuran dapat berisiko besar, gigi atau bagian rongga mulut lain dapat mengalami iritasi. Salah satu bahan yang paling berbahaya jika dicampurkan adalah cuka dan hydrogen peroxide.

  • Tidak mengandung fluoride

Pasta gigi yang dibuat sendiri sangat berbeda dengan pasta gigi yang dijual di pasaran karena pasta gigi yang dibuat sendiri sudah dipastikan tidak mengandung fluoride. Fluoride tidak dapat dibeli secara bebas karena kandungan ini hanya dapat ditemukan di kerak bumi dan biasanya ada di dalam sumber air. Namun, tidak semua sumber air di Indonesia mengandung fluoride yang cukup, jadi pasta gigi yang dibuat sendiri tidak ada kandungan fluoride. Padahal, fluoride adalah salah satu kandungan yang sangat dianjurkan ada dalam pasta gigi. Mengingat peran dan fungsi fluoride sangat besar bagi gigi, yakni menjaga lapisan terluar gigi agar tahan terhadap bakteri penyebab gigi berlubang. Jika kamu menggunakan pasta yang tidak mengandung fluoride, gigi akan mudah berlubang dan rentan mengalami karies. Jika gigi sudah berlubang, maka risiko lain yang bisa kamu alami adalah pembengkakan pada pulpa gigi hingga infeksi gigi.

  • Perlu menyiapkan alat dan bahan

Proses pembuatan pasta gigi di rumah, tentunya tidak dapat dilakukan hanya dengan alat dan bahan sederhana, kamu membutuhkan beberapa alat khusus serta bahan pembuatan pasta. Alat yang digunakan pun berbagai macam, mulai dari alat ukur, alat untuk meletakkan bahan agar tetap steril hingga alat untuk mengaduk pasta. Alat-alat ini tidak dapat digunakan dengan alat seadanya karena dikhawatirkan pasta dapat terkontaminasi dengan bakteri dan kuman.

Oleh karena itu, daripada kamu membuat pasta gigi sendiri yang jelas tidak terlalu efektif dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi, ada baiknya kamu menggunakan pasta gigi yang sudah jelas kandungannya. Meskipun kamu perlu mengeluarkan biaya lebih, setidaknya kesehatan rongga mulutmu dapat terjaga secara optimal. Pilihlah pasta gigi yang terpercaya dan sudah memiliki izin BPOM serta terdapat logo Halal dikemasannya, kedua izin dari lembaga terkait sudah cukup membuktikan bahwa pasta gigi yang kamu pilih aman untuk digunakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *