Merokok saat Hamil? Hati-hati! Anak bisa Lahir Sumbing!

Sejak dahulu, bahaya merokok bagi kesehatan dan janin sudah dibuktikan oleh berbagai penelitian. Berbagai kasus kematian yang disebabkan oleh merokok puun kian tahun kian meningkat. Namun meskipun begitu, himbauan terkait bahaya merokok sepertinya tidak berpengaruh bagi penggunanya. Bahkan mayoritas perokok kini bukan hanya kalangan laki-laki dewasa saja, melainkan sudah merambah pada ibu hamil dan remaja. Para ibu hamil yang sulit meninggalkan kebiasaan merokok, secara sengaja terus melanjutkan kebiasaan tersebut selama proses kehamilan. Padahal, merokok bagi ibu hamil bukan hanya dapat meningkatkan risiko kanker, melainkan juga bayi lahir sumbing. Tahukah kamu mengapa hal ini dapat terjadi?

Rokok mengandung 9 zat berbahaya bagi tubuh, diantaranya nikotin, karbon monoksida, tar, hidrogen sianida, benzene, formaldehida, arsenik, kadmium dan amonia. Kandungan ini sering sekali menjadi penyebab kerusakan tubuh dan rongga mulut. Maka dari itu, banyak sekali himbauan yang dikeluarkan oleh perusahaan rokok terkait bahaya merokok. Namun pada kenyataannya, himbauan terkait bahaya merokok tidak mampu menurunkan jumlah perokok di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan *Proporsi Konsumsi Tembakau (Hisap Dan Kunyah) pada Penduduk Usia 15 Tahun ke atas tahun 2018, jumlah perokok di Indonesia khususnya perempuan di usia 15 tahun keatas mencapai pada angka 4,8%. Tidak menutup kemungkinan, angka tersebut meliputi para remaja wanita hingga ibu hamil. Merokok merupakan kebiasaan buruk yang sulit sekali untuk dihentikan, banyak para ibu hamil yang terus melanjutkan kebiasaan buruk itu hingga si kecil lahir. Padahal, merokok saat hamil dua kali lebih berisiko bayi mengalami lahir cacat dibandingkan perempuan yang tidak sedang merokok.

Merokok dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin, sebelum, selama dan sesudah si kecil lahir. Kandungan nikotin dan zat lain yang dihirup secara terus akan masuk melalui aliran darah dan langsung terhubung pada bayi. Zat beracun tersebut akan menyebabkan kerusakan jaringan pada bayi yang belum lahir, terutama pada paru-paru dan otak. Kerusakan lainnya adalah bagian tubuh tidak terbentuk dengan sempurna. Alhasil, tubuh si kecil akan terlihat berbeda dari orang lain, contohnya saja ada celah pada bagian depan bibir. Celah ini dipicu oleh langit-langit mulut atau bagian bibir atas yang tidak terbentuk secara sempurna.

Janin yang memiliki celah bibir atau sumbing dapat dideteksi sejak trimester pertama dan biasanya dokter akan menyarankan untuk tes cairan ketuban. Tes cairan ini akan menentukan apakah janin memiliki keturunan genetik bibir sumbing atau tidak. Jika iya, maka dokter akan memberikan arahan untuk sang ibu dapat memenuhi nutrisinya saat kehamilan, meskipun tidak akan mengurangi sumbing pada bayi. Akan tetapi, pemenuhan nutrisi setidaknya dapat menyelamatkan bagian tubuh lainnya. Namun jika ternyata setelah di tes janin tidak memiliki keturunan genetik bibir sumbing, bisa jadi disebabkan oleh pola hidup atau lingkungannya yang tidak sehat. Risiko bibir sumbing pada janin merupakan salah satu risiko yang terjadi, masih ada banyak risiko pada janin yang bisa kamu alami, diantaranya:

  1. Berat Badan Bayi Rendah

Merokok dapat memicu bayi lahir prematur sekaligus menyebabkan berat badan bayi rendah. Hal ini dikarenakan karbon monoksida yang dihisap dari rokok secara terus menerus akan menggantikan oksigen yang terhubung pada tali pusar. Selain itu juga, zat beracun yang dihasilkan dari rokok akan menyulitkan nutrisi diserap oleh janin. Alhasil, si kecil akan memiliki berat badan rendah dan rentan sekali memiliki kecerdasan dibawah rata-rata.

  1. Infeksi Pernapasan

Ibu hamil yang merokok bukan hanya akan merusak saluran pernapasanya sendiri, melainkan juga pada janin. Janin yang sering terkontaminasi dengan zat beracun yang berasal dari rokok akan meningkatkan risiko asma dan rentan alami infeksi saluran pernapasan. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada paru yang dialami oleh janin sejak trimester pertama.

  1. Keguguran

Risiko terakhir yang dapat kamu alami ialah keguguran. Kondisi ini dapat terjadi akibat kandungan berbahaya dalam asap rokok yang membuat janin tidak mampu bertahan. Kandungan nikotin yang tinggi dapat meracuni janin secara perlahan.

Oleh karena itu, jika kamu seorang perokok, ada baiknya kamu memberhentikan kebiasaanmu sekarang juga agar janin dapat bertumbuh secara sempurna. Kamu juga bisa konsultasi dengan para dokter untuk mengatasi masalah yang kamu alami. Janin yang sudah terlanjur membentuk sumbing pada bagian wajah, tidak akan bisa diatasi sebelum bayi lahir. Kondisi bibir sumbing dan berbagai masalah lainnya bukan hanya disebabkan oleh perokok aktif, namun dapat dialmi oleh perokok pasif. Maka dari itu, kamu juga harus mengingatkan kepada orang sekitarmu untuk tidak merokok.

Sumber data:

*https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *