Glossitis, Penyakit Lidah yang Jarang diKetahui

Lidah merupakan salah satu bagian penting di dalam rongga mulut yang berfungsi untuk mendukung aktivitas mengunyah dan berbicara. Selain itu juga, lidah berfungsi untuk membersihkan rongga mulut dari sisa makanan yang tertinggal meskipun tidak secara optimal. Saat menjalankan fungsinya, lidah dibantu oleh sejumlah saraf dan otot yang terhubung dengan otak. Otot-otot inilah yang membuat lidah dapat bergerak bebas ke segala arah di dalam rongga mulut sesuai dengan keinginanmu. Maka dari itu, untuk memudahkan lidah dalam menjalani fungsinya, kamu harus menjaga kebersihan dan kesehatan lidah dengan menyikatnya. Bila kamu tidak menjaganya, maka risiko glossitis dapat terjadi. Tahukah kamu apa itu penyakti glossitis pada lidah?

Lidah selalu diidentikan dengan indera pengecap manusia, dengan adanya lidah kamu bisa merasakan rasa manis, pedas, asin, asam dan pahit. Semua ini dikarenakan adanya papillae pada bagian ujung lidah, pangkal lidah dan punggung lidahyang berguna untuk merasakan sebuah rasa. Selain untuk mengecap rasa, lidah juga ternyata memiliki fungsi lainnya, yakni untuk menelan makanan, menyentuh makanan hingga melindungi mulut dari kuman. Tanpa kamu sadari, di bawah lidah terdapat sel-sel pelindung yang dinamakan dengan tonsil lingual. Sel pelindung ini bekerja sama dengan amandel untuk mencegah atau menyaring bakteri atau kuman yang hendak masuk ke dalam tubuh. Sayangnya, beberapa diantara kamu ada yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga tonsil lingual tidak mampu bekerja dengan baik dalam menyaring virus dan bakteri yang masuk dalam rongga mulut. Akibatnya, lidah dapat mengalami peradangan dan pembengkakan akibat virus.

Peradangan dan pembengkakan pada lidah ini dikenal dengan sebutan glossitis. Penyakit ini ditandai dengan hilangnya bintil (papillae) pada lidah dan disertai dengan kemerahan. Glossitis dapat muncul dengan tiba-tiba dan bisa terjadi pada kamu yang belum pernah mengalaminya. Peradangan yang parah, dapat menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan dan membuatmu tidak mampu berbicara dan mengunyah. Glossitis terbagi menjadi 4 jenis, yaitu: Glossitis Akut, Glossitis Kronis, Glossitis Atrofi dan Median Rhomboid Glossitis.

Pada kasus glossitis akut, rasa sakit akan datang tiba-tiba dan penyebabnya adalah alergi akan suatu makanan. Sementara pada kasus glossitis kronis dan median rhomboid glossitis, rasa sakit akan hilang-timbul dan penyebab utamanya adalah karena infeksi suatu jamur atau penyakit tertentu. Lain halnya dengan glossitis atrofi, pada jenis ini bintil akan hilang dan permukaan lidah akan terlihat licin. Penyebab dari jenis ini masih belum diketahui. Masing-masing glossitis memiliki gejala yang sama, yakni:

  • Lidah bengkak. Jika pembengkakan terjadi teurs-menerus dan ukuran lidah semakin membesar, maka jalur napas akan terganggu sehingga akan berakibat fatal. Belum lagi jika kondisi ini dialami oleh seseorang yang memang sudah memiliki gangguan pernapasan, seperti asma atau terjangkit virus tertentu.
  • Sulit melakukan aktivitas mulut, seperti mengunyah, menggigit, berbicara dan menelan. Saat kondisi ini terjadi, tubuh akan kekurangan nutrisi akibat sulitnya makanan masuk ke dalam rongga mulut. Hal ini disebabkan oleh rasa sakit yang terjadi pada area lidah. Akibatnya, tubuh lebih mudah terkena penyakit.
  • Perubahan tekstur dan warna lidah. Pada beberapa kasus, lidah dapat terlihat licin dan halus akibat bintil lidah yang hilang.
  • Warna lidah berubah menjadi pucat ataupun merah terang.

Gejala ini dapat muncul bukan hanya disebabkan oleh alergi makanan atau penyakit tertentu saja, melainkan juga dapat dipicu oleh trauma mulut dan zat tertentu yang terdapat di dalam pasta gigi. Hal inilah yang sering tidak disadari oleh semua orang hingga akhirnya gejala glossitis mulai terjadi. Oleh sebab itu, beberapa anggapan untuk lebih pandai memilih dan memilah pasta gigi sesuai kebutuhan mungkin ada benarnya juga. Sebelum kamu berganti pasta gigi ada baiknya kamu konsultasikan ke dokter terlebih dahulu, apakah kandungan di dalamnya akan memengaruhi rongga mulut atau tidak. Sebagian orang justru baru mengetahui bahwa dirinya alergi setelah terjadi glossitis pada rongga mulut.

Jika ternyata alergimu sudah terjadi selama 3-10 hari lamanya, ada baiknya kamu segera memeriksakan kondisimu ke dokter untuk mengatasi masalah yang kamu alami sebelum berakibat fatal. Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik untuk meredakan peradangan dan menyarankan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat lidah setiap 2 kali sehari. Cara ini dinilai jauh lebih efektif untuk menghindari penumpukan bakteri yang dapat memicu terjadinya peradangan. Glossitis memang terlihat bukan penyakit berbahaya, namun jika sampai jalur pernapasan terganggu maka risiko kematian bisa terjadi. Jadi, jagalah kebersihan rongga mulut dengan membersihkannya setiap hari dan pergilah ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk mengetahui kondisi rongga mulutmu.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *