Penderita Hipertensi, Bolehkah Cabut Gigi?

Masalah pada gigi sering kali dialami oleh semua usia, baik anak-anak hingga dewasa. Penyebab kerusakan gigi pun berbeda-beda, salah satunya gigi berlubang. Lubang pada gigi memang sering tidak disadari dan tentunya banyak diantara kamu yang akan membiarkannya begitu saja. Lama kelamaan lubang akan semakin membesar dan sisa makanan akan terjebak di dalamnya. Jika sudah begini, sakit gigi tidak akan bisa kamu hindari. Jalan terbaik dalam mengatasi sakit gigi adalah dengan memeriksakannya ke dokter gigi. Biasanya dokter gigi akan mengambil tindakan medis dengan mensterilkan area gigi yang berlubang dan mencoba meninjau apakah gigi masih dapat diselamatkan atau tidak. Jika tidak, maka dokter gigi harus melakukan pencabutan gigi. Tetapi sebelum proses pencabutan, asisten dokter gigi atau perawat selalu memeriksakan tekanan darahmu terlebih dahulu. Tahukah kamu alasan mengapa tekanan darah perlu dicek sebelum cabut gigi?

Cabut gigi adalah suatu tindakan yang dilakukan pada gigi yang bermasalah untuk menghindari munculnya masalah lain pada area mulut. Gigi yang bermasalah biasanya termasuk ke dalam gigi yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi guna menghindari permasalahan gigi lainnya. Contohnya saja pada kasus gigi bungsu yang tumbuh miring, bila dibiarkan pertumbuhan gigi dapat menekan gigi yang lain sehingga akan menyebabkan peradangan dan pembengkakan disertai dengan rasa sakit. Kondisi ini butuh tindakan secepatnya dan gigi bungsu harus dicabut supaya gigi lainnya tidak menjadi masalah. Pencabutan gigi ini tentunya tidak boleh dilakukan dengan sembarangan karena banyak pertimbangan yang harus dilakukan oleh dokter gigi, salah satunya adalah tekanan darah.

Tekanan darah merupakan salah satu bagian penting yang perlu diketahui sebelum melakukan pencabutan gigi, mengingat tidak semua orang memiliki tekanan darah normal, tetapi ada juga diantara kamu yang mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penderita hipertensi tentunya tidak dapat dilakukan pencabutan gigi karena dikhawatirkan dapat memicu pecahnya pembuluh darah di otak. Sebelum melakukan pencabutan, tentunya dokter gigi akan memberikan anestesi untuk memberikan efek kebas pada area gigi dan gusi. Tujuannya agar kamu tidak merasakan sakit saat gigi mulai dicabut. Namun pemberian anestesi yang mengandung adrenalin pada penderita hipertensi justru dapat mempersempit saluran pembuluh darah, akibatnya tekanan darah semakin naik.

Tingginya tekanan darah juga dapat mempersempit pada pembuluh arteri jantung dan menyebabkan kerusakan jantung. Oleh sebab itu, bagi kamu yang memiliki tekanan darah tinggi ada baiknya jangan memaksakan untuk mencabut gigi pada dokter gigi. Meskipun kamu tidak dapat menahan rasa sakit akibat gigi yang bermasalah, sebaiknya kamu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter umum atau spesialis penyakit dalam terkait tekanan darah tinggi yang kamu alami. Dokter umum atau dokter spesialis biasanya akan memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah. Selagi kamu menunggu tekanan darahmu Kembali normal, ada baiknya kamu harus menjaga kesehatan dan mengatur pola makan dengan baik. Hindari makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah, seperti:

  • Susu

Susu adalah salah satu minuman yang paling menyehatkan bagi tubuh, sampai-sampai susu masuk ke dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Namun mengonsumsi susu tidak selamanya baik, terutama pada penderita hipertensi. Kandungan lemak tinggi pada susu melebihi kandungan kalsium di dalamnya, oleh karena itu mengonsumsi susu bagi hipertensi tidak selamanya baik. Ada baiknya kamu memilih susu yang rendah kandungan lemaknya, seperti susu kedelai. Susu kedelai bisa menjadi alternatif bagi kamu yang masih ingin mengonsumsi susu meskipun menderita tekanan darah tinggi. Kandungan kedelai di dalam susu dipercaya dapat menurunkan tekanan darah secara alami.

  • Mie Instan

Siapa yang tidak suka dengan mie instan? Makanan yang sangat disukai oleh semua kalangan ini, ternyata tidak membawa dampak baik bagi penderita hipertensi. Pada orang yang memiliki tekanan darah normal, mengonsumsi mie instan tidak membawa dampak buruk bagi kesehatan, selagi dikonsumsi dalam porsi yang wajar, yakni satu sampai dua kali selama satu bulan. Namun berbeda halnya jika dikonsumsi oleh penderita hipertensi. Sekali saja kamu mengonsumsi mie instan, tekanan darah dapat naik meskipun tidak secara drastis. Kenaikan tekanan darah ini bisa terjadi terus menerus jika kamu mengonsumsi berbagai makanan pantang bagi penderita hipertensi. Mie instan mengandung bahan pengawet, natrium dan lemaknya dapat meningkatkan tekanan darah. Jika kamu ingin mengonsumsi mie instan, ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan apakah mie tersebut aman dikonsumsi atau tidak. Paling tidak, kamu bisa mengonsumsinya satu hingga dua sendok makan.

  • Daging Merah

Daging merah merupakan santapan nikmat yang banyak peminatnya, mulai dari daging goreng, rebus sampai panggang. Daging merah paling banyak dihidangkan dalam bentuk steak dengan berbagai topping di atasnya. Sayangnya, daging merah, seperti daging sapi, kambing dan babi memiliki kandungan lemak jenuh tinggi yang dapat meningkatkan tekanan darah secara drastis. Karenanya, banyak diantara kamu yang langsung merasakan sakit kepala selepas mengonsumsi daging merah ini, walaupun tidak banyak.

Dengan demikian, sangat disarankan bagimu untuk menjaga pola makan guna membantumu menurunkan tekanan darah. Penting sekali untuk memilih makanan dan minuman yang sekiranya aman untuk dikonsumsi bagi penderita hipertensi. Apabila tekanan darah telah kembali normal, kamu bisa kembali ke dokter gigi untuk melakukan pencabutan gigi. Pergilah ke dokter gigi yang sudah sangat berpengalaman dalam menangani pasien penderita hipertensi dan memiliki peralatan yang sangat menunjang bila sewaktu-waktu diperlukan. Ikuti saran dokter gigi dalam merawat area yang sudah dicabut dan tetap menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari, 2 menit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *